Pembangunan Pasar Tumenggungan Kebumen Masih Bermasalah

Terkait rencana pembangunan pasar Tumenggungan Kebumen, pertokoan Sentra Ekonomi Muslim (SEM) depan terminal non bus (stanplat kol) Kebumen sudah habis disewa para pedagang pasar yang hendak pindah. Meski harus mengontrak dengan harga sekitar Rp 4,5 juta, pedagang mengaku rela dengan alasan lebih aman daripada di Stadion Candradimuka. ditunggu pendapatnya utnuk terbit besokk.AYO GABUNGGa
· 2 Februari pukul 6:50

    • Fuji Widodo lbh dekat disitu drpd d stadion candradimuka lebih jauh.
      2 Februari pukul 7:02 melalui seluler ·

    • Deini Epistema D stadion yg mw beli siapa?
      2 Februari pukul 7:07 ·

    • Fuji Widodo deini@yg mau beli bencong2 stadion
      2 Februari pukul 7:11 melalui seluler · · 1

    • Abdul Azis Ak ‎..????k♥♥?k:D?k=D?k:p?k
      2 Februari pukul 7:23 melalui seluler · · 1

    • Arie Jupitermx Monster YgAndhap-ashor Haha..
      2 Februari pukul 8:11 melalui seluler ·

    • Lilik Sonhaji Biarlah semua pihak yang mencari t4 sendiri yang terbaik ........
      2 Februari pukul 11:26 ·

    • Ahmad Samsul Hadi yang terpenting pembangunan pasar tradisional tidak hanya di jadikan sebagai proyek plipur masyarakat... pemda setidaknya mengkaji ulang akan keberadaan pasar moderen dengan tata letak prekonomian rakyat yang nantinya tidak pengurangi pendapatan pedagang di pasar tradisional.
      2 Februari pukul 15:49 · · 1

    • Bahrun Ali Murtopo Keyamanan dan ke amanan lebih penting buat pedang dan pembeli juga jalur strategis buat pedagang dan masyrakat, kenapa pemerintah tidak melihat peluang ada ruko yang tidak terpakai untuk di mafaatkan malah pilih, tempat buat olah raga yang di pake bauat olag raga mau di kemakan, aktifitas olah raga yang biasa make di stadion nanti. tolong di tinjo ulang kebijakan ini. apa arti aku ningerti karepmu belum terjawab ha ha, nyatane pedagang memilih lokasi untuk berdagang? moga nanti bisa terjawab denga ngerti karepmu setalah di forum urun rembug kebumen ekpres menjaring pendapat di Fb.
      2 Februari pukul 16:20 ·

    • Paank Fachrezi Kekhawatiran para pedagang yang hedak direlokasi dimana-mana sama: kehilangan pelanggan. Solusi cerdasnya: kumpul, rembungan, bikin SATU keputusan MUFAKAT: Bersedia (pindah) atau Tidak. Jika keseluruhan pedagang kompak, mau pindah kemanapun pelanggan yang akan mencari. Tapi kalo sebagian pindah, sebagian bertahan, akhirnya bangkrut bersama. Kalopun dipindah ke candradimuka, tapi kalo semuanya kompak kesana, siapa coba yang akan mencari kebutuhan di pasar tumenggungan? wong SEMUANYA pindah. pasti dengan sendirinya pelanggan akan ke candradimuka. Demikian.
      2 Februari pukul 16:32 · · 1

    • Achmad Marzoeki-kang Juki-satu Apa susahnya meniru keberhasilan orang lain, seperti Walikota Solo Jokowi dalam menata pedagang. Sebelum diputuskan lokasi sementara, mestinya para pedagang diajak dialog dulu untuk mencari lokasi sementara yang pas. Sudah bukan jamannya lagi menganggap masyarakat termasuk pedagang hanya sebagai obyek pembangunan. Mereka juga subyek pembangunan yang bisa diajak untuk ikut berperan, bukan hanya dalam pembangunan fisik saja, tapi juga menciptakan suasana Kebumen yang sesuai slogan BERIMAN.
      2 Februari pukul 19:15 melalui seluler · · 1

    • Rocky Irawan ‎...mengaku rela dengan alasan lebih aman daripada di Stadion Candradimuka...
      malah saya balik bertanya... ada apa nih ???
      "lebih aman" dalam kategori yg gimana?

      2 Februari pukul 20:46 ·

    • Achmad Marzoeki-kang Juki-satu Logika paling sederhana. Pasar (tradisional) mesti dekat sarana transportasi umum. Bukankah Pasar Tumenggungan dari dulu dikelilingi terminal dan koplak dokar?
      2 Februari pukul 23:11 melalui seluler

1 komentar:

  • keboemen.com says:
    23 Agustus 2014 pukul 15.46

    masalah selalu datang tapi pasti pergi kok hehe

Posting Komentar