Terobosan Membangun Kebumen

Suara Merdeka -”Tahun ini Pemkab bahkan memprioritaskan renovasi Pasar Tumenggungan menjadi berlantai dua dengan dana Rp 48 miliar”
SEJAK dilantik sebagai Bupati Kebumen pada 28 Juni 2010, H Buyar Winarso SE melakukan berbagai terobosan untuk membangun wilayah kerjanya dari berbagai sisi. Bersama DPRD, ia membenahi infrastruktur, irigasi, sampai sarana prasarana perekonomian, seperti pasar daerah hingga potensi wisata unggulan.

Masyarakat menyambut positif langkah itu yang secara perlahan namun fokus bisa memberdayakan potensi daerah. Kerja keras itu membuahkan hasil, misalnya, gagasan membangun dan membenahi pasar tradisional untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Tahun 2012 Pemkab bahkan memprioritaskan renovasi Pasar Tumenggungan menjadi berlantai dua dengan dana Rp 48 miliar.
Lima pasar besar lainnya juga direnovasi tahun ini, yakni Pasar Petanahan, Mirit, Karanganyar, Jatisari, dan Prembun. Total renovasi 6 pasar itu menelan dana Rp 68,6 miliar. Alokasi dari APBD Rp 54,1 miliar untuk merenovasi Pasar Tumenggungan, Petanahan, dan Mirit, adapun alokasi dari APBN Rp 14,5 miliar digunakan untuk Pasar Karanganyar, Jatisari, dan Prembun.
Pasar Tumenggungan merupakan pasar induk yang terletak di pusat kota dan nantinya diharapkan menjadi pasar daerah yang modern, bersih, aman, dan nyaman, tidak lagi kumuh dan kotor seperti sebelumnya. Obsesi itu relevan dengan niat pemangku kebijakan untuk kembali meraih Piala Adipura, mengukir prestasi tahun 1997. Untuk mewujudkannya, Pemkab kini membangun taman kota, menempati lahan bekas terminal di Jakan A Yani.
Taman yang pembangunannya menelan dana Rp 2.45 miliar itu menjadi tempat rekreasi bagi masyaraka. Fasilitas kota itu dibangun di atas lahan seluas 7.600 m2 dilengkapi area bermain anak, gazebo, dan taman bacaan. Pengunjung bisa mengakses internet karena ada fasilitas hotspot.
Terobosan lain adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD, lewat berbagai pembenahan pelayanan, penataan Stadion Candradimuka dan GOR di Jalan Pemuda. Pemkab juga mengundangkan beberapa perda terkait dengan optimalisasi pemberdayaan, misalnya terkait dengan pengelolaan Bank Pasar yang menjadi Bank Kebumen, dan menata format acara ’’Selamat Pagi Kebumen’’ di stasiun televisi lokal RatihTV.
Destinasi Wisata
Eksekutif mencoba menggenjot pendapatan dari  sektor pariwisata, yang ditargetkan naik 33,71 persen. Potensi dari sektor pariwisata dan pertanian saat ini memang menjadi unggulan. Melalui berbagai penataan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menargetkan pengunjung sejumlah objek wisata meningkat 10,41 persen (750.000 pengunjung). Sektor ini diharapkan menyumbang PADS Rp 2,5 miliar.
Konstribusi sektor pariwisata dari tahun ke tahun meningkat, dan diharapkan pada 2015 meningkat sampai 90 persen. Pemda juga akan memacu pembiayaan daerah pada APBD. Sektor PAD ditargetkan naik 90 persen pada 2015, dari Rp 59 miliar menjadi Rp 93 miliar. Karena itu, optimalisasi sektor pariwisata dengan keragaman asetnya terus dipacu, agar menjadi destinasi andalan, termasuk dengan menggandeng investor.
Kabupaten Kebumen dengan luas wilayah 128.111,5 ha dan berpenduduk 1.159.926 jiwa (BPS 2010) memiliki banyak potensi yang layak dikembangkan. Misalnya, subsektor pertanian seperti tanaman semangka, bengkoang, cabai, jagung kacang tanah, kedelai, dan pisang. Subindustri kecil terdiri atas kerajinan kerang, sabut kelapa, genteng, batik, peci, bambu, dan pandan. Sektor perkebunan mencakup tanaman kopi, cengkeh, dan nilam, sedangkan peternakan/ perikanan mencakup ternak kambing, sapi, ayam, domba, dan itik, dan ikan air tawar.
Dalam konteks pengembangan investasi, kerja sama regional menjadi upaya strategis untuk mendorong sekaligus meningkatkan daya saing, antara wilayah dan pertumbuhan ekonomi daerah. Capaian itu tentunya perlu dukungan pembangunan bidang mental dan spiritual, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi. (10)

— Ambijo, pengurus Forum Penulis Kebumen (FPK)

0 komentar:

Posting Komentar