Warga Ambal Unjuk Rasa, Isu Masuknya Investor Pasir Besi

Kebumen Ekspres Purworejo Ekspres-Isu masuknya investor pasir besi di wilayah Desa Kaibon,Kecamatan Ambal langsung disambut warga dengan unjuk rasa. Mereka juga turun ke jalan membawa poster dari karung goni berisi kalimat protes. Warga Kaibon khawatir penambangan pasir yang berada di kecamatan Mirit yang bersebelahan dengan desa mereka, berdampak serius pada wilayah mereka juga.Warga mengaku takut kehilangan lahan. Bagaimana pendapat facebooker?
7 Februari pukul 5:52 sekitar Kebumen
    • Ali Cinta Damai Lim Setuju bngt tinimbang daerae rusak,mending dijo oleh wae rang wurunge kor gawe nelongso wargane
    • Achmad Marzoeki-kang Juki-satu Kalau investornya punya iktikad baik, sebelum memulai aktivitas mestinya melakukan sosialisasi dulu. Bukankah ijin pertambangan mesti didukung dokumen AMDAL dan salah satunya ada analisis dampak sosialnya.
      Warga pun kalau mendengar sebaiknya mengklarifikasi kepada yang berwenang menjelaskan. Kalau semua prosedur sudah ditempuh masih juga tidak ada kejelasan, berarti memang ada yang tidak beres. Melakukan sesuatu dengan benar memang perlu kesabaran.
    • Suwandi Sylva protes, unjunk rasa..mangga, asal jangan anarkis, yg rugi pasti masyarakat. dari jauh aku cuma ikut mendo'akan yg terbaik buat daerahku. mtr nuwun.
    • DwiHarmono KlinikHerbal AmanahKebumen Saya baru lewat mirit-ketawang, waduh jalannya rusak...hati2 di jalan,smg sehat...
    • Ayah Muhdi telah banyak wilayah indonesia yg rusak akibat penambangan alam,, look at freeport+newmont.........kalau untuk kesejahteraan rakyat baru saya setuju....naifnya ini hanya untuk pemodal yg bukan indonesia................. kaibon,,,"""" lawan saja itu proyek """" gagalkan"" selamatkan bumi kalian dari kerusakan.................masih banyak jalan menuju kesejahteraan tanpa merusak alam ......
    • Pitra Suwita Klau ternyata benar adanya,berarti Investor dan penguasa menjilat ludah sendiri,yg katanya bahwa penambang pasir besi di pantai Urut Sewu tdk jadi lah kok malah tetep nekad. Perlu di perhitungkan juga nek Warga ( rakyat ) jg nekat. Semoga tdk Terjadi perpecahan antar warga.
    • Bahrun Ali Murtopo Ya pasti meruksak alam sekitar, bila pasir besi di ambil masyrakat sekitar akan merasakan suber air di sumur akan terasa asin, karena pasir besi sebagai netralisasi air asin ke wilayah sekitar, masyrakat akan ksulitan mendapatan air tawar dan munculah berbagi penyakit, itu baru dampak dari air , belum dampak pertanian berpa lahan yang hilang buat pertanian buat petani, belum dampak rusaknya jalan di situ,? pokoknya alam rusak parah bila terjadi penambang pasirnya. wajar masyrakat menolak semua itu karena masyrakat sudah mulai sadar pentingnya Kelestarian Alam buat kehidupan sehari-hari dan anak cucunya nanti. Sebaiknya pihak terkait kontrak atau bupaati dan Dewan Untuk bisa meninjo ulang kembali terkait penambangan pasir besi, demi rakyat dan masa depan bumi kebumen..? masih banyak koh untuk kemajuan kebumen atau menabah APBD kebumen dengan cara lain. salam perubahan lebih baik untuk kebumen kedepan rkayatmu adalah masa negri ini.
    • Perdana Yahruz S duwite digawa investor..rusake go warga sekitar..
    • Abdullah Maulana PERTANYAAN YANG KEMUDIAN MUNCUL ADALAH, KLO INVESTOR DI TARIK MUNDUR, ADA NGGA PENAMBANG LIAR ALIAS PENAMBANGAN ILEGAL??KLO ADA YA BERARTI SAMA AJA, WARGA TERMAKAN PROVOKASI !
    • Egar Tegar ora ana sing genah lah intineee
    • Ilham Kml ya sebenary investor itu gak salah...karena dia punya modal dan pengen mnmbh pundi pundi kapitalnya......
      yg jadi persoalan adalah bagaimana imbal balik investor tsb kpd msyarakat setempat...?
      kiray investor tsb bertanggung jawab atas imbas dr eksplorasi pasir besi tersebut sy kira tdk jd soal.....
      karena pengalaman yg sering terjadi, investor adalah orang orang yg kurang bertanggung jawab.....
      mereka yang dapat untung...masyarakat yang dapat imbasy..(rugi)
      sidoarjo dan irian jaya bisa jd contoh....
    • Ormas NasDem Kebumen ora ana investor wong bumen esih pada sanggup madang, dadi sing pada duwe kapital ora usah pada gemagus yen ora bagus, ora usah kemayu nek ora ayu.

0 komentar:

Posting Komentar