Ajaran Wayang Menjunjung Tinggi Kebaikan

2011 Suar Merdeka -WAYANG mengajarkan moral melalui cerita atau lakon, wujud, dan karakter wayang. Teknik pengajarannya melalui tampilan catur (narasi), sabet (gerak), dan lagu (gending, tembang, dan suluk). Akhir dari pengajaran wayang adalah kemenangan pihak kebaikan atas pihak keburukan.

Hal itu disampaikan Dr Junaidi SKar MHum, pakar dan sekaligus dalang wayang anak dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada seminar sehari ”wayang masuk sekolah” yang digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa SMP kabupaten Kebumen, baru-baru ini.

Menurutnya, dalam wayang, mengharapkan perilaku baik dijunjung tinggi, serta menghilangkan perilaku jahat. ”Wujud dan sifat wayang dikenalkan dan dipahamkan untuk memberikan bahan perenungan untuk berpikir dan bentindak bagi kaum remaja atau usia sekolah SMP-SMA,” kata Junaidi.

Kegiatan di Aula SMPN 7 Kebumen yang diikuti 150 guru itu semarak. Sebelumnya dipentaskan aneka kreasi seni. Pada pembukaan seminar juga ditampilkan tari gambyong dari siswa SMPN 7 Kebumen. 

Masuk Sekolah

Eko Wahyudi SPd,  selaku Ketua MGMP bahasa Jawa mengemukakan, kegiatan tersebut dilatarbelakangi program Pemerintah Kabupaten Kebumen terkait Wayang Masuk Sekolah dan pembelajaran budi pekerti melalui karakter wayang. ”Kami berharap, setelah kegiatan ini, para guru bahasa Jawa SMP dan MTs bisa mengapresiasi pembelajaran karakter wayang kepada para siswa. Selama ini wayang masih dipahami sebatas mengenal tokoh-tokohnya saja,” tandasnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Drs Martoyo selaku Pengawas Bahasa Jawa SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kebumen dan Drs Teguh Biyantoro, pengelola Yayasan Pondok Tingal Magelang yang juga beraktivitas sebagai pengamat wayang dan dalang.

Pada kesempatan yang sama disampaikan pula sosialisasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilawa terbitan MGMP Bahasa Jawa yang sukses pada terbitan perdana semester II. Disusul kemudian pada smester I mendatang dengan jumlah cetak lebh dari 30.000 eksemplar. ”Jumlah cetak menunjukkan bahwa materi pembelajaran yang bermuatan lokal kabupaten Kebumen sangat diharapkan oleh para guru dan sekolah. Pada waktu mendatang diharapkan MGMP mampu mencetak Buku Ajar Bahasa Jawa,” kata Eko. (Arif Widodo-61) 

0 komentar:

Posting Komentar